Minggu, 28 Mei 2017

Sejarah berdirinya Gojek

Sejarah berdirinya Gojek

Go-jek atau lebih dikenal dengan nama Gojek rasanya saat ini sudah menjadi pemandangan yang umum di jalanan ibukota.  Ya, jaket dan helm hijau terang dengan tulisan besar-besar Go-Jek membuat layanan ini mudah dikenali.

Go-Jek memang fenomenal sampai-sampai ada seorang teman dunia maya yang update statusnya selalu tentang Go-Jek.  Apakah yang bersangkutan sedang menjalankan viral marketing?  Mungkin saja :)

Sejarah Go-Jek

GO-Jek lahir dari ide sang CEO dan Managing Director Nadiem Makarim yang mengaku seorang pengguna ojek.  Ojek yang merupakan kendaran motor roda dua ini memang transportasi yang sangat efektif untuk mobilitas di kemacetan kota.

nadiem makarim, pencetus go-jek (sumber foto : pelatihindonesia.org)nadiem makarim, pencetus go-jek (sumber foto : pelatihindonesia.org)

Dengan pengalamannya saat naik ojek di jalanan yang macet inilah ia kemudian menciptakan Go-Jek, sebuah layanan antar jemput dengan ojek modern berbasis pesanan.  PT Go-Jek Indonesia yang sudah melewati perjalanannya sejak tahun 2011 kini sudah memiliki 1.000 armada ojek yang tersebar di seluruh kawasan Jabodetabek.

“Pelanggan terbanyak berada di kawasan Jakarta Selatan dan Pusat.  Kami sering kewalahan memenuhi permintaan dengan armada yang ada saat ini,” ujarnya seperti dikutip dari merdeka.com (sumber)

Dengan perkembangannya yang pesat ini, kabarnya Go-Jek telah menuai prestasi sebagai Juara 1 dalam kompetisi bisnis Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI) di Bali.  Selain itu, Go-Jek telah memperoleh berbagai penghargaan dari berbagai komunitas bisnis maupun sosial.

Di situs resminya disebutkan bahwa layanan Go-Jek adalah sbb :

    Jasa kurir (90 minute delivery anywhere in the city),

    Jasa transportasi (transparent pricing, free shower cap and masker),

    Jasa delivery makanan (delivering your favorite food under 60 minutes in Jabodetabek),

    Jasa belanja dengan nominal di bawah 1 juta rupiah (shop for food, ticket, medicine, anything under Rp 1.000.000. We’ll pay for it first).

Dari beberapa testimoni pengguna Go-Jek bisa ditarik satu kesimpulan yang sama bahwa mereka sangat puas dengan alasan yang hampir sama pula : tarif yang jelas dan transparan selain tentu saja sistemnya yang  mengakomodir gaya hidup modern saat ini yaitu penggunaan teknologi.  Calon pengguna tinggal menginstal aplikasi Go-Jek di smartphone-nya untuk kemudian melakukan pemesanan sekaligus memantau status pemesanannya.

GO-JEK merupakan sebuah perusahaan transportasi asal Indonesia yang melayani angkutan melalui jasa ojek. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2010 di Jakarta oleh Nadiem Makarim.[1][2] Layanan GO-JEK tersedia di wilayah Jabodetabek, Bali, Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, Palembang, Semarang, Yogyakarta, dan Balikpapan. Hingga bulan Januari 2016, aplikasi GO-JEK sudah diunduh sebanyak hampir 10 juta kali di Google Play pada sistem operasi Android.[3]. Saat ini juga ada untuk iOS, di App Store.

Kontroversi

Menjamurnya penggunaan jas GO-JEK membuat adanya kecemburuan di antara tukang ojek pangkalan. Pada tanggal 9 Juni 2015 seseorang dalam akun Path menuliskan insiden bahwa pengemudi GO-JEK yang dipesannya diusir oleh tukang ojek pangkalan di Kuningan yang tidak terima rezekinya dirampas.[4] Dua kali dia memanggil sopir GO-JEK, dua kali pula pengemudi GO-JEK lari karena takut dipukuli tukang ojek pangkalan. Akhirnya dia naik ojek pangkalan dengan tarif jauh lebih mahal dibanding tarif sopir GO-JEK. Sekadar diketahui, tarif ojek GO-JEK lebih pasti karena ditentukan lewat aplikasi sehingga tidak perlu tawar-menawar.

https://id.wikipedia.org/wiki/GO-JEK


Tidak ada komentar:

Posting Komentar